Sehubungan dengan status baruku sebagai ibu, ada banyak page berhubungan dengan parenting yang aku like di facebook. Suatu saat ada page, yang share kegiatan untuk balita menggunakan sensory bin, sebuah wadah diisi beras berawarna-warni dengan berbagai aroma. Aku jadi inget obrolan sama adekku yang kuliah jurusan Okupasi Terapi tentang pentingnya stimulasi sensori anak sejak usia dini. Dari sini aku penasaran sama kegiatan sensori ini, apa itusensory bin, apa manfaatnya, seberapa perlu, dan gimana cara bikinnya. Dapetlah tiga situs berbahasa inggris yang dari sana aku dapet beberapa informasi penting buat kucatet.
Sensory bin dan Sensory Play
Sensoy bin itu wadah, kegiatannya dinamakan sensory play. Sensory play adalah permainan yang mendorong anak-anak untuk menggunakan satu indera atau lebih, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, rasa, keseimbangan, dan pergerakan. Sensory play sering disebut juga messy play (main koto-kotoran).
- Untuk belajar tentang lingkungan mereka, anak-anak bergantung pada input sensorik.
- Sensory play membantu membangun hubungan saraf yang mendukung berpikir, belajar, dan kreativitas.
- Sensory play mendukung perkembangan bahasa, perkembangan kognitif (berhitung, mengenal tekstur. bentuk, pola, warna, dan mengklasifikasikan objek), keterampilan motorik halus (menempakan objek kecil pada temat kecil, mengambil benda dengan capitan atau pincer grip-nya), motorik kasar (memindahkan benda besar, menuang air, menyendok), pemecahan masalah, dan interaksi sosial.
- Semakin sering anak-anak menstimulasi indera-inderanya, maka semakin baik kemampuan mereka menggunakan indera-inderanya untuk belajar.
- Sensory play merupakan bagian dari proses keilmuan, dimana saat mereka bermain akan timbul pertanyaan yang mendorong mereka untuk melakukan observasi. Indera-indera mereka mengumpulkan data untuk kemudian mereka simpulkan dan komunikasikan.
- Sensory play dapat memberikan efek menenangkan.
Manfaat Sensory Play
Inget ngga dulu waktu kita kecil suka mainin beras? Secara ngga sadar, kita sedang “memberi makan” indera-indera kita lho itu. Sayangnya, hasil penelitian mengatakan bahwa kesempatan anak-anak untuk bermain permainan ini sudah berkurang. Hal ini disebabkan anak-anak disuguhi aktivitas penghambat di dalam ruangan seperti sering menonton tv, main game, dan sebagainya. Padahal sensory play bisa dibilang kebutuhan.
Cara Bermain
Sensory play tidak terbatas pada penggunaan sensory bin aja. Buat ibu-ibu yang daya kreativitasnya kadung melempem macam diriku ini, ga perlu mumet mikirin konsep sensory bintiap hari. Semua aktivitas harian anak bisa menjadi sensory play, dengan catatan ada orang dewasa yang mendampingi untuk membantu menjelaskan apa yang sedang diobservasi anak. Contoh sensory play dalam kegiatan sehari-hari diantaranya saat mandi, makan, bantuin masak (untuk anak yang cukup umur pastinya), mendengarkan lantunan ayat Al-Qur’an, zikir, dan senandung, menyusun balok dan menjatuhkannya lagi, jalan-jalan di taman atau keliling perumahan sambil mengumpulkan batu, daun kering, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya. Seru kan yah gaya belajar balita.
Contoh :
Sensory bin #1
Rainbow Rice
smile emotikon
smile emotikon
- melatih motorik halus dan kasar anak (juga bisa membantu membangun hubungan antar saraf yang mendukung berpikir, belajar, dan kreativitas)
- mengenal warna
- mengenal bentuk